Mengenal UPS
Kehilangan data dan file yang belum tersimpan ketika listrik mati adalah salah satu hal yang menyebalkan, apalagi listrik baru menyala beberapa jam kemudian. Bagaimana kira-kira menghadapinya ya? Apakah ada cara atau alat yang dapat membantu agar data dan file kita yang belum tersimpan bisa diselamatkan ? Jawabannya ada... Nama perangkat atau alat tersebut adalah UPS. UPS singkatan dari Uninterruptible Power Supply. Bagi teman-teman yang belum mengetahui tentang UPS ayo baca kelanjutan artikel ini...
Uninteruptible Power Supply merupakan sistem Penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan sistem dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, Jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika system tersebut tidak dilindugi dengan UPS.
Fungsi Utama dari UPS adalah :
1. Dapat Memberikan Energi listrik Sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN)
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
4. Mengamankan System komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu System komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardware
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh system komputer berupa tegangan yang stabil
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap system
7. User friendly dan mudah dalam installasi
8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management
Jenis UPS berdasarkan cara kerjanya
1. Line Interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.
2. On-Line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterei ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
3. Off-Line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterei menuju inverter.
Komponen-komponen UPS
Pada sebuah UPS terdapat tiga buah komponen dasar, yaitu :
Batere
Jenis baterei yang digunakan UPS umumbya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Batere ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.
Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik PLN. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian batere
Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari bateri menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat batere pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komouter.
Sumber :
- wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar