Senin, 28 Desember 2009

Mengenal peta dan bagiannya

Mengenal peta dan bagiannya

Peta adalah gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada medan datar. Peta memiliki beberapa jenis yaitu:

1. Berdasarkan typenya ada dua jenis yaitu: Peta geografi dan peta topografi.
2. Berdasarkan kegunaanya ada beberapa jenis yaitu: Peta Demografi (untuk kependudukan), Peta geologi, peta Transportasi dll.

Peta geografi adalah peta tematik biasa yang sering kita jumpai dan merupakan gambaran gambaran tata letak wilayah geografi. Peta ini juga disebut sebagai ATLAS. Contonya adalah peta Indonesia, Peta dunia, dll. Sedangkan peta topografi lebih detail dengan mencantumkan garis ketinggian dan detail legenda yang lengkap. Peta geografi biasanya dibuat dengan skala kecil. Seddangkan peta topografi karena merupakan gambaran rupa bumi yang lebih detail bisanya berskala lebih besar.

Indonesia pertamakali di petakan secara detail oleh pemerintah colonial Belanda dan selesai pada tahun 1943. Peta ini kemudian disempurnakan lagi di tahun 1944. Peta topografi tahun 1944 ini akhirnya dipakai sebagai acuan dasar pemetaan Indonesia. Tahun 1966 peta Indonesia disempurnakan lagi melalui system pencitraan satelit oleh American Map Service (AMS) namun dengan skala terbesar 1:50000.

Peta topografi awalnya hanya dipakai untuk kebutuhan militer sehingga sangat di rahasiakan dan tidak sembarang orang bisa meng akses. Akan tetapi dengan jaman yang semakin maju dan semakin terbuka, maka peta topografi sudah di sesuaikan dengan kepentingan public.

Bagian-Bagian Peta

1. Peta

Adalah judul yang diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta. Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan survai tanah nasional (Bakosurtanal).

2. Legenda Peta

Adalah penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya.

3. Skala Peta

Adalah bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan duaduanya. (Contoh skala peta 1:25000; 1:50000; 1:100000) cara membacanya adalah 1:25000 berarti 1 cm dalam peta adalah 25000cm di medan sebenarnya.atau 25km.

4. Garis Koordinat

Adalah jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertical dan garis horizontal. Guna garis ini adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua jenis yaitu koordinat grid dan koordinat geografis. Koordinat geografis merupakan koordinat dari jarring-jaring bumi yang terdiri garis lintang untuk horizontal dan garis bujur untuk vertical. Penulisanya biasanya denga koordinat geografis, derjat, menit dan detik (contoh 940 15’ 114,4”) biasanya disertakan L untuk Lintang dan B untuk Bujur.

Koordinat grid adalah jarring jarring koordinat local yang dipakai untuk acuan pengkoordinatan dalam peta. Biasanya hanya disebutkan dengan angka saja dan dikenal dengan koordinat 8 angka atau 12 angka. Untuk peta Indonesia ada dua acuan pokok dalam koordinat ini yaitu dengan dikenal dengan system UTM/UPS atau LCO masing masing dengan acuan 00 yang berbeda.

5. Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur

Adalah garis yang menyerupai sidik yang menunjukkan titik ketinggian yang sama dalam peta. Karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama, maka garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan. Lokasi yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi, itulah cirri garis kontur. Atau bisa juga disebutkan garis sebelah dalam adalah lebih tinggi dari garis sebelah luar. Dalam peta interval atau jeda beda ketinggian antara garis kontur biasanya di tunjukan di dekat lokasi legenda.

Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5 meter sedangkan peta skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter. Terjemahannya adalah bila interval kontur 25 meter, maka jarak antara garis kontur yang satu dengan yang lainnya di medan sebenarnya memiliki beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv V atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur dengan pola U atau berpola Lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan O merupakan puncak atau Kawah.

6. Tahun Pembuatan Peta

Merupakan keterangan yang menunjukan tahun terakhir peta tersebut diperbaharui. Hal ini sangat penting karena kondisi permukaan bumi bisa berubah sewaktu, waktu.

7. Deklinasi

Yaitu garis keterangan yang menunjukan beda Utara Peta dan Utara Magnetik(Utara Kompas). Deklinasi ini direvisi tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara peta dan Utara sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahu Utara Bumi kita ditunjukan oleh di Kutub Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi sebenarnya ada di sebuah kepulauan di dekat dataran Green Land. Setiap tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran rata-rata 0,02 detik bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan dari mengkonversi antara utara magnetic dengan utara Peta. Biasanya akan dicantumkan di setiap lembar peta.

Tujuh bagian tersebut merupakan bagian pokok terpenting yang selalu ada dalam tiap lembar peta. Bagian lain adalah merupakan bagian pelengkap. Yang biasanya berisi indek peta, keterangan pembuatan peta, dan pemroduksi peta.

Sumber : smartcshool

Tidak ada komentar:

Posting Komentar